Rabu, 08 Februari 2012

Tentang Lingkungan


Greywater


Greywater dihasilkan dari kegiatan mencuci, air bekas mandi dan kegiatan dapur. Greywater termasuk kedalam limbah domestik. Limbah cair domestik atau limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan hunian seperti rumah tinggal, hotel, sekolah, kampus, pekantoran, pertokoan, pasar, tempat rekreasi, dan fasilitas pelayanan umum. Limbah domestik biasanya tidak dapat perlakuan sebelum dibuang ke drainse atau badan air. Greywater.com menyimpulkan limbah domestik dapat dibedakan menjadi:
• - Grey water (air dari kegiatan mencuci, mandi dan dapur)
• - Black water (air dari kegiatan kakus)
• - Yellow water (Urin)
• - Brown water (Feces dan air siraman toilet)
Greywater bisa berbahaya jika dibuang langsung ke badan air, seperti sungai atau danau. Limbah organik yang dibuang baik dari industri, drainase kota, pertanian, dan rumah tangga akan terdekomposisi di dalam badan air dengan mengkonsumsi oksigen yang berada di dalamnya. Sehingga kandungan oksigen terlarut (dissolved oxygen) dalam badan air tersebut menjadi berkurang. Pencemaran selanjutnya ialah petumbuhan tanaman air seperti algae. Pertumbuhan algae ini terjadi karena banyaknya nutrisi yang masuk ke badan air tersebut.

Biomaterial


Material alami atau biomaterial merupakan bahan alami yang bersumber dari tanaman atau makhluk hidup, pemanfaatn biomaterial luas dalam berbagai bidang. Beberapa biomaterial alami yang bernilai guna antara lain dimanfaatkan untuk pupuk, misalnya kompos, Pemanfaatn biomaterial untuk bahan campuran penyaring air limbah antara lain arang aktif dari batok kelapa yang kemampuannya dalam mengolah air limbah cukup baik. Biomaterial lain pernah digunakan dalam campuran tanah pada system Multi Soil Layering (MSL). T.Wakatsuki, T.Masunaga(1993) atananda(2000) dan alfizar(2007) pernah memanfaatkan biomaterial alami dalam campuran MSL dari limbah pertanian. Kulit kemiri, serbuk gergaji, tongkol jagung, jerami, sekam padi. Zaman dan sutrisno(2006) memanfaatkan enceng gondok sebagai penyerap amoniak dalam limbah rumah sakit. Kohler et al (2006) memanfaatkan kulit kerang untuk mengolah limbah logam berat beracun. Munaf(1999) menggunakan kulit kemiri yang dapat mengikat logam berat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar